Penyakit Stroke pada Remaja: Penyebab, Gejala, dan Pencegahan
Tugusehat.id - Stroke adalah penyakit yang seringkali dikaitkan dengan usia lanjut, namun ternyata kasus stroke pada remaja semakin meningkat. Banyak faktor yang berperan dalam meningkatnya risiko stroke pada usia muda, mulai dari perubahan gaya hidup hingga kondisi medis tertentu. Memahami penyakit ini serta bagaimana cara mencegahnya adalah hal yang penting bagi remaja dan orang tua. Artikel ini akan membahas tentang stroke, penyebabnya, gejala-gejala yang perlu diwaspadai, serta berbagai langkah preventif yang dapat diambil sejak dini.
Apa itu Stroke?
Jadi apa itu stroke ? Stroke adalah
sebuah kondisi medis yang disebabkan terganggunya
aliran darah ke otak. Ketika pasokan darah ke otak terhambat, jaringan otak
tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang diperlukan, sehingga sel-sel otak
mulai mati dalam hitungan menit. Stroke bisa mengakibatkan kerusakan permanen
pada fungsi otak, seperti gangguan motorik, bicara, dan bahkan mengancam nyawa.
Ada Beberapa jenis stroke yang dikenal dalam istilah medis yaitu :
- Stroke Iskemik: Jenis stroke ini terjadi ketika pembuluh darah di otak tersumbat, umumnya oleh pembekuan darah. Sekitar 85% kasus stroke adalah stroke iskemik. Faktor-faktor seperti kolesterol tinggi, diabetes, dan gaya hidup yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko stroke iskemik.
- Stroke Hemoragik: Stroke hemoragik terjadi ketika
pembuluh darah di otak pecah, menyebabkan darah merembes dan merusak
jaringan otak. Jenis stroke ini seringkali dikaitkan dengan tekanan darah
tinggi dan kondisi medis lain yang melemahkan dinding pembuluh darah.
Meski stroke lebih umum pada orang
tua, jumlah kasus stroke pada remaja tidak bisa diabaikan. Dengan mengenali
jenis dan penyebab stroke, remaja dapat lebih waspada terhadap gejala dan
mengambil langkah preventif untuk menjaga kesehatan otak dan tubuh secara
keseluruhan.
Fenomena Stroke pada
Remaja
Selama kurang lebih 10 tahun terakhir terjadi peningkatan Kasus stroke pada usia muda sebesar 67 %. Data dari BPJS Tahun 2018 menunjukkan bahwa pembiayan BPJS untuk Kasus Stroke ini mencapai 2,5 Triliun Rupiah. Fenomena ini harus kita pahami dan waspadai. Pada dasarnya, faktor-faktor penyebab stroke pada remaja hampir sama dengan orang dewasa, tetapi ada beberapa hal khusus yang menjadi risiko pada usia muda. Berikut adalah beberapa penyebab umum stroke pada remaja:
- Faktor Genetik: Memiliki riwayat keluarga yang menderita stroke meningkatkan kemungkinan seorang remaja terkena stroke di kemudian hari. Gangguan pembekuan darah, seperti trombofilia atau hemofilia, juga bisa meningkatkan risiko stroke pada remaja.
- Gaya Hidup Tidak Sehat: Pola hidup yang kurang aktif,
kebiasaan makan yang buruk, merokok, vape dan konsumsi alkohol adalah
beberapa faktor yang secara langsung meningkatkan risiko stroke. Di zaman
modern ini, gaya hidup yang kurang sehat sudah umum terjadi pada remaja,
terutama dengan maraknya makanan cepat saji dan kurangnya aktivitas fisik.
Ditambah lagi konsumsi gula berlebih dalam aneka macam kopi kekinian juga
semakin menambah resiko ini.
- Gangguan Jantung: Masalah jantung tertentu,
seperti aritmia atau kelainan katup jantung, dapat menyebabkan pembentukan
bekuan darah yang bisa berisiko menyebabkan stroke. Remaja dengan kondisi
jantung yang tidak normal sebaiknya menjalani pemeriksaan rutin untuk
mendeteksi potensi risiko stroke.
- Obesitas dan Diabetes: Obesitas dan diabetes adalah
kondisi yang semakin banyak terjadi pada remaja. Keduanya bisa menyebabkan
tekanan darah tinggi dan memperbesar risiko pembekuan darah. Remaja dengan
diabetes perlu memperhatikan kadar gula darah mereka secara berkala.
Penting bagi remaja dan keluarga untuk
mengenali faktor-faktor ini dan, jika memungkinkan, mengambil langkah untuk
mengurangi risiko.
Gejala Stroke yang
Perlu Diwaspadai
Gejala stroke pada remaja mungkin tampak seperti masalah kesehatan lainnya, namun ada beberapa tanda yang khas dan harus diwaspadai. Berikut adalah beberapa gejala stroke yang sering terjadi:
- Mati Rasa atau Lemah pada Salah Satu Sisi Tubuh: Jika tiba-tiba merasakan mati rasa atau kelemahan pada salah satu
sisi tubuh, terutama pada wajah, lengan, atau kaki, hal ini perlu
dicurigai. Stroke seringkali memengaruhi satu sisi tubuh, sehingga gejala
ini adalah tanda yang cukup khas.
- Gangguan Penglihatan: Remaja yang mengalami stroke
mungkin mengalami penglihatan kabur atau bahkan kehilangan penglihatan di
satu atau kedua mata secara mendadak. Hal ini terjadi karena stroke dapat
memengaruhi pusat penglihatan di otak.
- Kesulitan Berbicara atau Menelan: Stroke dapat
mengakibatkan gangguan pada kemampuan berbicara. Tanda-tanda umum seperti
bicara yang tidak jelas atau sulit menelan makanan harus diwaspadai. Pada
beberapa kasus, stroke bahkan membuat seseorang tidak bisa mengerti
percakapan.
- Pusing dan Kehilangan Keseimbangan: Pusing yang
tidak biasa atau kesulitan dalam menjaga keseimbangan adalah gejala stroke
yang perlu diwaspadai, terutama jika disertai dengan mual dan muntah.
Apabila kamu mengalami atau menemui
orang dengan gejala diatas maka segera hubungi atau minta pertolongan tim medis
secepatnya. Setiap detik sangat berarti dalam penanganan stroke, karena
keterlambatan dapat menyebabkan kerusakan otak permanen.
Langkah Pencegahan
Stroke pada Remaja
Meskipun stroke terdengar menakutkan, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegahnya, terutama dengan menerapkan gaya hidup sehat sejak dini. Berikut adalah beberapa langkah preventif yang bisa dilakukan remaja untuk mengurangi risiko stroke:
- Menjaga Pola Makan Sehat: Makanan yang
dikonsumsi sehari-hari berperan besar dalam menjaga kesehatan. Remaja
dianjurkan untuk mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh, memperbanyak
sayur, buah, kacang-kacangan, serta mengurangi makanan tinggi gula dan
garam. Pola makan sehat juga membantu menjaga berat badan ideal, yang
penting untuk mencegah stroke.
- Olahraga Teratur: Olahraga membantu menjaga
kesehatan jantung dan mengurangi tekanan darah. Remaja dianjurkan untuk
berolahraga setidaknya 30 menit sehari, lima kali dalam seminggu.
Aktivitas fisik seperti bersepeda, berenang, dan lari adalah beberapa
pilihan yang baik untuk kesehatan kardiovaskular.
- Menghindari Rokok dan Alkohol: Kebiasaan
merokok dan konsumsi alkohol adalah dua faktor yang sangat berbahaya bagi
kesehatan pembuluh darah. Merokok dapat meningkatkan risiko pembekuan
darah dan kerusakan dinding pembuluh darah, sementara alkohol dalam jumlah
besar dapat menyebabkan hipertensi.
- Kontrol Tekanan Darah dan Kadar Gula: Bagi remaja
dengan riwayat keluarga diabetes atau hipertensi, sangat penting untuk
melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Menjaga kadar gula darah
tetap stabil dan mengontrol tekanan darah adalah langkah kunci dalam
mencegah komplikasi seperti stroke.
- Rutin Medical Checkup : Hal ini juga mesti dilakukan
agar kita selalu mengenal kondisi tubuh kita secara berkala, acapkali
penyakit kronis dating karena kita terlambat mengetahui bahwa ada
penurunan kesehatan atau fungsi tubuh, maka dengan melakukan medical
checkup rutin resiko terkena stroke bisa kita pantau dan antisipasi.
Kesimpulan
Stroke adalah penyakit serius yang
dapat menyerang siapa saja, termasuk remaja. Memahami penyebab, gejala, serta
cara pencegahan stroke sejak dini sangat penting untuk menjaga kesehatan.
Dengan mengadopsi pola hidup sehat dan waspada terhadap tanda-tanda stroke,
risiko penyakit ini dapat ditekan. Setiap tindakan preventif yang dilakukan
sejak dini akan memberikan dampak positif bagi kesehatan jangka panjang.