Loading...

Rincian berita

image
Herlianto. A / 14 November 2024

Penyakit Stroke pada Remaja: Penyebab, Gejala, dan Pencegahan

Tugusehat.id - Stroke adalah penyakit yang seringkali dikaitkan dengan usia lanjut, namun ternyata kasus stroke pada remaja semakin meningkat. Banyak faktor yang berperan dalam meningkatnya risiko stroke pada usia muda, mulai dari perubahan gaya hidup hingga kondisi medis tertentu. Memahami penyakit ini serta bagaimana cara mencegahnya adalah hal yang penting bagi remaja dan orang tua. Artikel ini akan membahas tentang stroke, penyebabnya, gejala-gejala yang perlu diwaspadai, serta berbagai langkah preventif yang dapat diambil sejak dini.


Apa itu Stroke?


Jadi apa itu stroke ? Stroke adalah sebuah kondisi medis yang disebabkan  terganggunya aliran darah ke otak. Ketika pasokan darah ke otak terhambat, jaringan otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang diperlukan, sehingga sel-sel otak mulai mati dalam hitungan menit. Stroke bisa mengakibatkan kerusakan permanen pada fungsi otak, seperti gangguan motorik, bicara, dan bahkan mengancam nyawa.

Ada Beberapa jenis stroke yang dikenal dalam istilah medis yaitu :

  • Stroke Iskemik: Jenis stroke ini terjadi ketika pembuluh darah di otak tersumbat, umumnya oleh pembekuan darah. Sekitar 85% kasus stroke adalah stroke iskemik. Faktor-faktor seperti kolesterol tinggi, diabetes, dan gaya hidup yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko stroke iskemik.
  • Stroke Hemoragik: Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah, menyebabkan darah merembes dan merusak jaringan otak. Jenis stroke ini seringkali dikaitkan dengan tekanan darah tinggi dan kondisi medis lain yang melemahkan dinding pembuluh darah.

Meski stroke lebih umum pada orang tua, jumlah kasus stroke pada remaja tidak bisa diabaikan. Dengan mengenali jenis dan penyebab stroke, remaja dapat lebih waspada terhadap gejala dan mengambil langkah preventif untuk menjaga kesehatan otak dan tubuh secara keseluruhan.


Fenomena Stroke pada Remaja


Selama kurang lebih 10 tahun terakhir terjadi peningkatan Kasus stroke pada usia muda sebesar 67 %. Data dari BPJS Tahun 2018 menunjukkan bahwa pembiayan BPJS untuk Kasus Stroke ini mencapai 2,5 Triliun Rupiah. Fenomena ini harus kita pahami dan waspadai. Pada dasarnya, faktor-faktor penyebab stroke pada remaja hampir sama dengan orang dewasa, tetapi ada beberapa hal khusus yang menjadi risiko pada usia muda. Berikut adalah beberapa penyebab umum stroke pada remaja:

  • Faktor Genetik: Memiliki riwayat keluarga yang menderita stroke meningkatkan kemungkinan seorang remaja terkena stroke di kemudian hari. Gangguan pembekuan darah, seperti trombofilia atau hemofilia, juga bisa meningkatkan risiko stroke pada remaja.
  • Gaya Hidup Tidak Sehat: Pola hidup yang kurang aktif, kebiasaan makan yang buruk, merokok, vape dan konsumsi alkohol adalah beberapa faktor yang secara langsung meningkatkan risiko stroke. Di zaman modern ini, gaya hidup yang kurang sehat sudah umum terjadi pada remaja, terutama dengan maraknya makanan cepat saji dan kurangnya aktivitas fisik. Ditambah lagi konsumsi gula berlebih dalam aneka macam kopi kekinian juga semakin menambah resiko ini.
  • Gangguan Jantung: Masalah jantung tertentu, seperti aritmia atau kelainan katup jantung, dapat menyebabkan pembentukan bekuan darah yang bisa berisiko menyebabkan stroke. Remaja dengan kondisi jantung yang tidak normal sebaiknya menjalani pemeriksaan rutin untuk mendeteksi potensi risiko stroke.
  • Obesitas dan Diabetes: Obesitas dan diabetes adalah kondisi yang semakin banyak terjadi pada remaja. Keduanya bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan memperbesar risiko pembekuan darah. Remaja dengan diabetes perlu memperhatikan kadar gula darah mereka secara berkala.

Penting bagi remaja dan keluarga untuk mengenali faktor-faktor ini dan, jika memungkinkan, mengambil langkah untuk mengurangi risiko.


Gejala Stroke yang Perlu Diwaspadai


Gejala stroke pada remaja mungkin tampak seperti masalah kesehatan lainnya, namun ada beberapa tanda yang khas dan harus diwaspadai. Berikut adalah beberapa gejala stroke yang sering terjadi:

  • Mati Rasa atau Lemah pada Salah Satu Sisi Tubuh: Jika tiba-tiba merasakan mati rasa atau kelemahan pada salah satu sisi tubuh, terutama pada wajah, lengan, atau kaki, hal ini perlu dicurigai. Stroke seringkali memengaruhi satu sisi tubuh, sehingga gejala ini adalah tanda yang cukup khas.
  • Gangguan Penglihatan: Remaja yang mengalami stroke mungkin mengalami penglihatan kabur atau bahkan kehilangan penglihatan di satu atau kedua mata secara mendadak. Hal ini terjadi karena stroke dapat memengaruhi pusat penglihatan di otak.
  • Kesulitan Berbicara atau Menelan: Stroke dapat mengakibatkan gangguan pada kemampuan berbicara. Tanda-tanda umum seperti bicara yang tidak jelas atau sulit menelan makanan harus diwaspadai. Pada beberapa kasus, stroke bahkan membuat seseorang tidak bisa mengerti percakapan.
  • Pusing dan Kehilangan Keseimbangan: Pusing yang tidak biasa atau kesulitan dalam menjaga keseimbangan adalah gejala stroke yang perlu diwaspadai, terutama jika disertai dengan mual dan muntah.

Apabila kamu mengalami atau menemui orang dengan gejala diatas maka segera hubungi atau minta pertolongan tim medis secepatnya. Setiap detik sangat berarti dalam penanganan stroke, karena keterlambatan dapat menyebabkan kerusakan otak permanen.


Langkah Pencegahan Stroke pada Remaja


Meskipun stroke terdengar menakutkan, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegahnya, terutama dengan menerapkan gaya hidup sehat sejak dini. Berikut adalah beberapa langkah preventif yang bisa dilakukan remaja untuk mengurangi risiko stroke:

  • Menjaga Pola Makan Sehat: Makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan besar dalam menjaga kesehatan. Remaja dianjurkan untuk mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh, memperbanyak sayur, buah, kacang-kacangan, serta mengurangi makanan tinggi gula dan garam. Pola makan sehat juga membantu menjaga berat badan ideal, yang penting untuk mencegah stroke.
  • Olahraga Teratur: Olahraga membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi tekanan darah. Remaja dianjurkan untuk berolahraga setidaknya 30 menit sehari, lima kali dalam seminggu. Aktivitas fisik seperti bersepeda, berenang, dan lari adalah beberapa pilihan yang baik untuk kesehatan kardiovaskular.
  • Menghindari Rokok dan Alkohol: Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol adalah dua faktor yang sangat berbahaya bagi kesehatan pembuluh darah. Merokok dapat meningkatkan risiko pembekuan darah dan kerusakan dinding pembuluh darah, sementara alkohol dalam jumlah besar dapat menyebabkan hipertensi.
  • Kontrol Tekanan Darah dan Kadar Gula: Bagi remaja dengan riwayat keluarga diabetes atau hipertensi, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mengontrol tekanan darah adalah langkah kunci dalam mencegah komplikasi seperti stroke.
  • Rutin Medical Checkup : Hal ini juga mesti dilakukan agar kita selalu mengenal kondisi tubuh kita secara berkala, acapkali penyakit kronis dating karena kita terlambat mengetahui bahwa ada penurunan kesehatan atau fungsi tubuh, maka dengan melakukan medical checkup rutin resiko terkena stroke bisa kita pantau dan antisipasi.

Kesimpulan

Stroke adalah penyakit serius yang dapat menyerang siapa saja, termasuk remaja. Memahami penyebab, gejala, serta cara pencegahan stroke sejak dini sangat penting untuk menjaga kesehatan. Dengan mengadopsi pola hidup sehat dan waspada terhadap tanda-tanda stroke, risiko penyakit ini dapat ditekan. Setiap tindakan preventif yang dilakukan sejak dini akan memberikan dampak positif bagi kesehatan jangka panjang.